Selasa, 03 Juli 2012

Second Trip in Nglanggeran


“Nglanggeran”. Saat ini nama itu sudah nggak asing lagi ditelinga masyarakat Yogyakarta. Gunung Api Purba yang terletak di Kecamatan Patuk kabupaten Gunungkidul. Berada dikawasan Baturagung di bagian utara Kabupaten Gunungkidul dengan ketinggian antara 200-700 mdpl dengan suhu udara rata-rata 23˚ C – 27˚ C, jarak tempuhnya sekitar 20 km dari kota Wonosari dan 25 km dari kota Yogyakarta.
Menurut sumber yang saya baca, kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran itu disusun oleh material vulkanik juga keindahan dan panorama alam di sekitar kawasan tersebut benar-benar indah. Denger-denger secara geologi Nglanggeran termasuk unik dan bernilai ilmiah tinggi loh.
Terus apa bedanya “manusia purba” sama “gunung api purba”? yaelah, jelas bedalah manusia sama gunung gitu..hahahahha (hanya untuk selingan). Nglanggeran dinamakan Gunung Api Purba karena disana terdapat bongkahan batu yang menjulang tinggi yang dulunya merupakan gunung berapi aktif sekitar 60 juta tahun yang lalu.
Ada bangunan Joglo ( Pendopo Joglo Kalisong ) di pintu masuk dan bila kita melangkah kejalan setapak untuk mendaki gunung, maka ada 3 bangunan gardu pandang sederhana dari ketinggian yang rendah, sedang sampai puncak gunung. Permadani hijau yang terhampar kala memandang ke bawah, melihat ladang, kebun, dan bangunan tower dan berbagai stasiun televisi yang jumlahnya cukup banyak, manambah keindahan alam. Lokasi ini sangat cocok untuk panjat tebing, tracking, jelajah wisata out bond, makrab, dan bekemah.

Banyak wisatawan lokal, dan ada juga sesekali wisatawan asing mengunjungi Gunung Nglanggeran untuk menikmati keindahan pemandangan, mencoba menaklukkan batu-batu besar untuk didaki, dan banyak juga yang hanya sekedar melepas kepenatan dari aktifitas kerja keseharian dan kebisingan kota.
Untuk kedua kalinya saya berhasil menuju puncak Nglanggeren. Perjalanan yang saya lakukan menuju puncak ditemani oleh beberapa anggota DPM FBS UNY 2011. Ada banyak cerita yang saya bawa kali ini. Mulai dari perubahan di beberapa titik hingga berhasilnya saya mencapai mata air Comberan.
Dokumentasi yang berhasil saya dapatkan :

Perjalanan saya dan kawan-kawan dimulai dari menaiki anak tangga menuju pos pertama.




Menuju pos 1 kita akan dihadang bebatuan besar dengan jalan yang sempit. hati-hati selain licin disana juga becek -.-"
Yap!! di atas adalah pemandangan yang tergambar di pos 1.. Dari sini belum begitu jelas pemandangannya, untuk perjalanan kedua ini saya merasa banyak sekali yang berubah dari Nglanggeran..Jadi langsung cau ke pos 2


Nah di pos 2 inilah kita bisa melihat keindahan Jogja yang sesungguhnya :) (yahh.. walaupun rumah-rumahnya gak keliatan)





Perjalanan kali ini menurut saya benar-benar singkat, jadi harap maklum kalau foto2nya sedikit.. Oke sampailah di Pos 3, puncak ini menyuguhkan keindahan alam yang luar biasa. dan yang pasti gak memakan watu lama untuk mendaki sampai puncaknya :)


Perjalanan pulang saya sempatkan mampir sejenak ke mata air yang ada di Nglanggeran, nama mata airnya "Comberan"..hm.. kalau kita yang orang Jawa pasti memaknai comberan dengan air yang kotor. tapi Comberan yang ini bener-bener jernih, airnya juga bisa langsung diminum. saya sendiri merasakan segarnya air dari Comberan ini. Hal ini pernah saya bahas ketika saya menulis perjalanan pertama saya ke Nglanggeran, tapi karena waktu itu saya tidak berani masuk ke Comberan jadi sama sekali tidak ada dokumentasi tentang Comberan. Hasil foto yang saya dapatkan ini adalah jalan menuju Comberan.. GILAAKK!!! sempit banget, harus melewati dua batu yang bawahnya semacam jurang adan h\jangan pernah bayangin kalau jalan batu itu seluas jalan tol yang ada di Jakarta. saya harus memiringkan badan untuk melewati jalan itu.

Liatt.. sempit banget kan??>.<
Tapi sayang ternyata saya gak mengabadikan bentuk dari mata air Comberan ini, mungkin di perjalanan ke tiga akan saya abadika.. Insyaalah balik lagii :)

Daann terakhir yang saya ambil adalah sebuah batu yang biasa disebut Watu Ndog, yap dari namanya sudah jelas bahwa batu ini berbetuk bulat telur. Ada kepercayaan yang mengatakan bahwa jika ini perjalanan pertama kita di Nglanggeran maka kita harus menelilingi Watu Ndog ini 7x sambil membaca Al-Fatihah agar lain kali bisa kembali lagi kesini. Tapi ingat ini hanya sebuah kepercayaan, diikuti ya monggo, enggak ya gakpapa :)

Saya berdampingan dengan Watu Ndog :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar