Selasa, 18 Juni 2013

AKHIRNYA AKU MENANGIS!





“Akhirnya aku menangis juga!” kataku lirih dalam hati.
Bukan karena patah hati ataupun lupa mengikuti ujian, namun karena hal baru yang belum pernah aku rasakan. Kupikir ini lebih menyakitkan dari patah hati. Hm, tentu saja aku berpikir seperti itu. Aku bahkan tidak menangis ketika patah hati menghampiriku.
“ Gengsi?”
Ya, mungkin aku gengsi. tapi ini sungguh tak adil bagiku, detik-setik tahun terakhirku di kampus harus dilewati dengan hal yang membuatku menangis. Tuhan, mengertilah… Tinggal menghitung bulan saja semua akan selesai.
Kukira Tuhan juga akan mengatakan hal yang sama untukku. Untuk wanita muda yang tak pernah tau diri dengan apa yang sudah Ia berikan. Untuk seorang anak yang merasa dirinyalah yang paling “sakit” di dunia ini. Dan untuk seorang calon pendidik yang merasa dirinyalah yang paling mengerti peserta didik melebihi teman-teman sekelasnya. Benar, itu adalah aku!
Untuk pertamakalinya dalam seluruh rasa sakit yang sungguh-sungguh aku rasakan. Tetesan air itu tumpah begitu saja, tak bisa dibendung lagi. Bunda mengetahui hal tersebut, matanya hanya berkaca-kaca karena tak mampu berbuat apapun. Benci! Aku membenci diriku, benci karena tak bisa mengatur waktu dengan baik. Semuanya terhambur begitu saja. Rasanya waktuku untuk membuka mata melihat dunia yang sesungguhnya sudah dimulai.
Dunia itu benar-benar kejam, aku tak diperbolehkan untuk menutup mata lagi. Rasanya menyengat, tak ada hal yang bisa menjadi kesukaan lagi. Semuanya hanya keterpaksaan saja. Ini melelahkan….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar